
Mengatur uang sebenarnya mirip seperti seorang koki. Seorang koki yang
ahli tentu memiliki resep rahasia untuk menciptakan sebuah masakan yang
mendapat pengakuan lezat dari mereka yang mencicip. Seperti itu jugalah seorang
pengatur keuangan. Seorang pengatur keuangan yang baik tentu memiliki resep
rahasia yang bisa mengatur keuangan yang baik dan sehat, di dalam keluarganya
maupun kehidupan pribadi. Jadi, pada dasarnya, teknik pengaturan keuangan
adalah masalah kedisiplinan, selain tentunya pengetahuan.
Seorang penulis buku dan juga perencana keuangan ternama, Eko Endarto,
membagi apa resep rahasianya untuk bisa lancar dalam mengatur keuangan.
Mencukupkan diri
Coba hitung berapa penghasilan Anda tiap bulan, termasuk insentif dan
tambahan lain. Alokasikan berapa persen yang bisa digunakan untuk keperluan
Anda menjalani pekerjaan sehari-hari di kantor, misalnya biaya untuk
transportasi dan makan. Alokasikanlah penghasilan Anda itu misalnya seperti
ini: 65% untuk angka ‘cukup’ dan 35% untuk disisihkan. Lakukanlah terus
walau penghasilan Anda meningkat. Keberhasilan Anda mengatur keuangan bukan
dari banyaknya gaji Anda, tapi bagaimana mencukupkannya untuk keperluan
sehari-hari.
Mulai dari dalam
Sebagian besar orang memulai usaha sampingan untuk menambah penghasilan.
Itu tidak salah. Malah bagus. Tapi mengapa Anda tidak coba untuk membenahi
segala pengelolaan keuangan Anda dari dalam terlebih dahulu. Misalnya dengan
menggunakan skala prioritas dan sesuai proporsi. Awasi juga pengeluaran yang
tidak terencana, misalnya orang tua yang jatuh sakit.

Bukan masalah di berapa, tapi untuk apa
Jika lain kali Anda pergi ke pusat perbelanjaan di dekat rumah, coba
belanjalah sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan. Belanja sesuai kebutuhan
pasti akan ada batasnya, tapi sesuai keinginan pasti tidak akan pernah
tercukupi. Dengan begitu, betapa pun besarnya diskon, tanyakan apakah Anda
benar-benar perlu barang tersebut atau tidak. Belanja produk murah memang
penghematan, tetapi penghematan yang tidak bermanfaat adalah kesalahan.
Utang pengurang kekayaan
Di dalam dunia usaha, untuk memastikan agar bisnis bisa terus berjalan
adalah mencari solusi utang. Dalam hal ini adalah utang produktif. Ada juga
utang yang bersifat konsumtif, itu yang harus dicegah. Akan menjadi masalah
jika Anda memiliki utang yang tidak menambah kekayaan. Mungkin ada biaya
tambahan, misalnya suku bunga. Utang juga kadang bisa membuat kita kehilangan
aset lain yang dijadikan jaminan. Aturlah dengan baik semua utang Anda agar
kembali berproduktif.
Fokus ke jumlah, bukan ke persentase
Dalam mengajukan utang, kita pasti dikenakan suku bunga yang dinyatakan
dalam persentase. Berhati-hatilah, persentase bisa menipu. Selalu konversikan
semua aset ke dalam jumlah riil agar Anda benar-benar mengetahui nilai nominal
dari semua aset yang dimiliki.
Keuntungan Vs Risiko
Dalam dunia investasi ada istilah high risk, high gain. Itu memang
benar. Lalu karena takut, apakah kita hanya berinvestasi low risk dan low
gain saja? Sebenarnya yang perlu kita ingat adalah kemampuan kita mengelola
risiko investasi, apa pun instrumen investasinya. Mengelola risiko tentu akan
membuahkan hasil keuntungan investasi. Coba cari tahu dahulu, untuk tujuan apa
Anda berinvestasi, produk dan profil risiko apa yang lebih cocok untuk Anda.
Tanamlah benih di tanah yang subur
Seperti yang pernah dibilang di tulisan terdahulu, berinvestasi itu
sebenarnya lebih mirip seperti bercocok tanam. Ada risiko, ada juga keuntungan
yang pasti diraih. Bila Anda mencoba menabur benih di atas lahan yang subur,
niscaya akan berkembang. Hal yang perlu Anda ketahui adalah di lahan jenis investasi
mana yang cukup subur, dan bagaimana Anda menginvestasikan uangnya.
Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul
Perencana keuangan selalu memberi nasihat, jangan menaruh semua telur di
satu keranjang yang sama. Diversifikasikan investasi Anda. Jangan hanya
mengandalkan pada satu jenis investasi. Minimalkan risiko investasi Anda dengan
menaruh dana di jenis investasi lain, sehingga hasilnya bisa optimal. Kerugian di
satu keranjang investasi bisa ditutupi di keranjang yang lain.
Berjaga-jagalah
Risiko pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kodrat Anda sebagai
manusia. Risiko itu misalnya risiko pada diri sendiri, misalnya sakit atau
meninggal, atau risiko atas harta atau kekayaan. Untuk risiko diri sendiri, coba
cari tahu informasi mengenai asuransi jiwa/asuransi kesehatan atau siapkan dana
cadangan. Untuk risiko kehilangan harta, coba cari tahu informasi asuransi yang
dapat melindungi rumah Anda dari kebakaran, misalnya.
Untuk yang Anda kasihi
Satu hal yang mesti Anda ingat adalah tujuan akhir dari sebuah asuransi
adalah bukan hanya untuk manfaat pada diri Anda sendiri, tapi juga bagian
tanggung jawab untuk orang yang Anda kasihi. Memiliki perlindungan asuransi
bagi pribadi adalah juga bagian agar kita tidak melimpahkan tanggung jawab
kepada orang yang kita kasihi.
Penguasaan
yang paling hebat adalah ketika Anda mampu mengatur keuangan pribadi, seberapa
pun kekayaan yang Anda punya. Selain itu, kekayaan yang paling bermanfaat
adalah ketika Anda mampu memaksimalkan seluruh apa yang Anda miliki, walau
tidak memiliki banyak harta.
(source image)